Nasab Keturunan Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW adalah anak dari Abdullah bin Abdul Muthalib. Ibunya adalah Aminah binti Wahab yang berasal dari Kalangan Suku Quraisy yang dipandang mulia pada masa itu. Kedua nasabnya masih ada hubungan kekeluargaan dari kakaknya yang ke-lima. Abdullah (ayah Nabi) telah meninggal dunia saat Nabi masih berada dalam kandungan, jadi Nabi belum pernah bertemu dengan ayahnya. Nabi Muhammad SAW tidak mendapat tinggalan harta benda yang banyak tetapi hanya beberapa ekor unta, karena keluarga Nabi memang bukan termasuk keluarga yang hartawan.
Pada saat lahir, Nabi Muhammad SAW sudah jadi anak yatim. Kebiasaan orang daerah Mekah, kalau mempunyai anak dicarikan orang yang menyusui dari daerah dusun dan mereka memilih orang yang mempunyai keturunan yang baik, agar berpengaruh pada bayinya. Pada saat itu, seorang wanita bernama Khalimatus Sa’diyah datang menemui Ibu Nabi Muhammad (Siti Aminah) kemudian menawarkan diri untuk menyusui/merawat Nabi. Atas persetujuan semua keluarga, dibawalah Nabi ke rumah Khalimatus Sa’diyah yang kemudian disusui (dirawat) selama 2 tahun. Selama merawat Nabi SAW, Khalimatus Sa’diyah merasa tambah gembira dan senang karena ekonominya bertambah luas, binatang ternaknya bertambah gemuk, dan tanamannya bertambah subur. Terasalah baginya perbedaan di saat sebelum merawat Nabi dan di waktu merawat Nabi SAW. Sehingga ketentuan mengasuh yang selama 2 tahun bagi Khalimatus Sa’diyah dirasa hanya sebentar baginya, maka sesudah sampai batas waktu 2 tahun, datanglah Khalimah kepada Ibu Nabi (Aminah) untuk meminta tambahan 2 tahun lagi dalam merawat Nabi. Keluarga Nabi kemudian bermusyawarah dengan keputusan yang diambil adalah menyerahkan kembali perawatan Nabi kepada Khalimah selama 2 tahun. Jadi Nabi dirawat oleh Khalimatus Sa’diyah selama 4 tahun.
Maka, selama 4 tahun itulah Nabi Muhammad SAW diasuh dan dibesarkan dibawah pengawasan Khalimatus Sa’diyah Dengan perasaan yang masih berat kepada Nabi SAW, Khalimah terpaksa menyerahkan Nabi kepada Siti Aminah karena perjanjian selama 4 tahun sudah sampai pada batasnya, sedangkan Ibu Nabi sudah sangat mengharapkan akan kembalinya anak ke pangkuannya untuk diasuh sendiri dalam rumahnya, maka semenjak berumur 5 tahun Nabi berada di bawah asuhan Ibunya, Siti Aminah.

0 komentar:

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com